Nganjuk – Salah satu upaya yang dilakukan dalam pengurangan risiko bencana yaitu dengan membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) yang didalamnya masyarakat diberi pelatihan mengenai kebencanaan termasuk apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana sebelum BPBD datang.
Kegiatan Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana, Desa Tangguh Bencana (Destana) oleh Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Nganjuk di Balai Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Kab. Nganjuk. Di ikuti sebanyak 100 relawan dari tokoh masyarakat , tokoh agama dan tokoh pemuda. Kamis, (18/11/21)
Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana, Desa Tangguh Bencana (Destana) dibuka oleh Kabiddokes POLDA Jatim Komisaris Besar Polisi dr. Erwin Zainul Hakim, MARS, MH.
Sebelum Pembukaan terdapat pemaparan kondisi Morfologis terhadap Bencana di Desa Kepel, Kec. Ngetos, Kab. Nganjuk oleh Kepala Rumah Sakit drg. DWI MIYARSI, MARS.
Menurut drg. DWI MIYARSI, MARS panitia penyelenggara, tujuan dari pelatihan ini antara lain untuk mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana pelaksanaan manajemen risiko bencana dalam Desa Tangguh Bencana yang dilakukan di Desa Kepel, Kec. Ngetos, Kab. Nganjuk. Sehingga masyarakat sudah terlatih dalam menghadapi situasi Bencana. ” Selain itu juga untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor penghambat pada manajemen risiko bencana dalam desa tangguh bencana”. Tambah drg. DWI MIYARSI, MARS.
“Adapun tujuan Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana, Desa Tangguh Bencana (Destana) adalah Meningkatkan peran serta masyarakat, dalam penanggulangan bencana dan pengurangan resiko dampak bencana dengan memberdayakan sumber daya yang ada, memberikan informasi dan pengetahuan tentang ancaman dan risiko bencana di wilayahnya serta penanggulangannya, Memberikan Pendidikan, pelatihan dan peningkatan keterampilan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana serta Meningkatkan Kerjasama masyarakat dan instansi terkait serta lintas jejaring dalam penanggulangan bencana ” Jelasnya.
Turut hadir Kapolres Nganjuk, Dandim Kodim 0817 Nganjuk, Kepala BPBD Kab. Nganjuk, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk.